walkingtothesky.boiceticha@blogspot.com
translate
Sabtu, 29 September 2012
Jumat, 21 September 2012
model pembelajaran fargmented
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Banyak
para guru SD menjadi bingung setelah dicanangkannya pembelajaran
tematik yang harus dilaksanakan dikelas tahun 2004. Begitu pula sang
kepala sekolah menghadap dilema dalam memutuskan apakah perlu
pembelajaran tematik dilaksanakan dikelas, baik para guru maupun
kepala sekolah belum memahami pembelajaran tematik. Bagaimana mereka
harus melaksanakan?, padahal sang guru sudah terbiasa mengajar dengan
pembelajaran yang bersifat fragmented, pembelajaran yang memberikan
pelajaran secara terpisah-isah untuk setiap mata pelajaran yang
diajarkan di SD. Sejak bergulirnya kurikulum berbasis kompetensi
(2004) kelas 1 dan 2 SD dihimbau oleh dinas pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran
tematik, yang menjadi sebuah wacana baru, dianggap baik diterapkan di
SD tentu mempunyai beberapa alasan, antara lain : pola pikiran anak
yang masih holistik artinya usia siswa sekitar 4-10 tahun pola
pemikirannya masih satu kesatuan, umumnya mereka menjadi berpikir
fragmented karena pola asuh orang dewasa yang memisah-misahkannya.
Jika dibandingkan dengan pembelajaran fragmented, pembelajaran
tematik lebih menekankan keterlibatan siswa secara aktif baik
kognitif maupun skill dalam proses pembelajarannya, dengan
diangkatnya tema model pembelajaran fragmented ini diharapkan guru
akan lebih memahami bagaimana model pembelajaran fragmented itu dan
bagaimana menggunakan model fragmented yang ideal untuk siswa SD
sehingga tidak harus menghilangkan model pembelajaran yang telah ada
meskipun sudah banyak diterapkannya pembelajaran tematik
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari Model pembelajaran fargmen ?
- Apa kelebihan dari model fragmen ?
- Apa kekurangan dari model fragmen ?
- Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan model fragmen ?
- Kapan model fragmen digunakan dalam pembelajaran ?
- Bagaimana cara penerapan model fragmen dalam pembelajaran ?
- Tujuan Penulisan
- Untuk menjelaskan tentang model fragmen.
- Untuk menjelaskan apa kegunaan dari model fragmen.
- Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari model fragmen.
- Untuk menerapkan model fragmen dalam pembelajaran.
- Manfaat Penulisan
- Memahami pentingnya model fragmen dalam pembelajaran
- Mengetahui cara penggunaan model fragmen dalam pembelajaran di SD.
- Mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan model fragmen.
BAB II
PEMBAHASAN
- Apa pengertian dari Model pembelajaran fragmented ?
The
Fragmented Model (model fragmen)
Yaitu
model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran
atau model tradisional yang memisahkan secara diskrit masing-masing
mata pelajaran. Pembelajaran fragmented sebagai suatu pendekatan
belajar mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengaitkan
dengan mata pelajaran lain (Fogarty, 1991). Oleh Forgaty pembelajaran
frgamented disimbolkan dengan sebuah periskop yang artinya memandang
satu arah, fokus yang sempit untuk setiap mata pelajaran. Keterpaduan
model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah ditempuh,
misalnya pada satu catur wulan. Keterpaduan pada model fragmented
terjadi jika siswa telah menyelesaikan seluruh runtutan kajian atau
materi pelajaran yang pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu
mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu kajian, keterampilan
dan nilai. Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan
cahaya (content),
prediksi (thinking
skill),
dan peta konsep (organizing
skill).
- Apa saja keuntungan dari model fragmen ?
Keuntungan model fragmen :
- Siswa mampu menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, sehingga siswa akan ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
- Selain itu siswa dapat memperoleh kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran.
- Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran.
- Apakah kekurangan dari model fragmen ?
Kekurangan
model fragmen :
- Siswa belajar hanya pada tempat dan sumber belajar
- Keterhubungan menjadi tidak jelas dan terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran.
- Siswa kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis. Artinya konsep, ketrampilan dan sikap-sikap yang tumpang tindih tidak diterangi bagi peserta didik dan transfer pembelajaran pada situasi-situasi nyata nampaknya sedikit terjadi. Untuk membuat peserta didik tidak putus dalam menghubungkan di dalam dan antar disiplin ilmu secara eksplisit. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dalam pembelajaran.
- Kapan Model Fragmen digunakan ?
Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui
Kurikulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa
pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi
jika seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau
kecakapan tertentu.
model ini berguna bagi guru agar persiapannya dapat lebih fokus. Ini
juga merupakan model yang baik bagi para guru yang menginginkan untuk
menggeser prioritas-prioritas kurikuler sebelum menggunakan
model-model departemental silang (cross departmental) untuk
perencanaan interdisipliner.
- Apa saja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model pembelajaran frgamented ?
Dewasa
ini pembelajaran frgamented dilaksanakan tanpa melihat kebutuhan
perkembangan anak, guru mendril siswanya agar pembentukan pengetahuan
dan struktur intelektual siswa terbentuk dengan cepat (instan). Jika
pembelajaran fragmented dilaksanakan dengan memandang dari segi
kebutuhan perkembangan siswa, misalnya pembelajaran yang menggunakan
ajang permainan (learning by playing) dapat memotivasi siswa dalam
belajar dan sangat cocok diterapkan dikelas TK dan SD, sedangkan
untuk kelas tinggi lebih cocok learning by doing. Prinsip belajar
seraya bermain dan belajar seraya bekerja dapat diterapkan dalam
pembelajaran fragmented. dalam pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual maka sebenarnya pembelajaran frgamented merupakan salah
satu cara pembelajaran yang baik untuk diterapkan di SD jika
dilaksanakan secara ideal hanya sayangnya pembelajaran fragmented
yang dilaksanakan disekolah sekedar mencatat, duduk, mendengar, dan
menghafal. Guru hanya menggunakan metode ceramah saja untuk menuntut
konsep secara instan, untuk lebih baiknya dalam penerapan model
pembelajaran fragmented dilaksanakan secara student centered karena
dapat menghasilkan siswa yang kreatif, kritis, dan inovatif.
- Bagaimana cara penerapan model fragmen dalam pembelajaran ?
Contohnya
dikelas 3 SD semester 1, guru akan mengajarkan IPA, IPS, Bahasa
Indonesia, dan matematika dengan pokok bahasan yang sudah tercantum
secara berurutan dalam kurikulum tanpa melihat keterpaduan dari
setiap konsep.
Gambar : Fokus
pembelajaran mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan
Matematika
Contohnya dikelas 3
SD semester 1, guru akan mengajarkan IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan
matematika dengan pokok bahasan yang sudah tercantum secara berurutan
dalam kurikulum tanpa melihat keterpaduan dari setiap konsep
Model ini merupakan
model tradisional yang memisahkan dan membedakan bidang-bidang kajian
dalam satu disiplin ilmu.
Sedangkan
di SMP atau SMA masing-masing disiplin diajarkan oleh guru yang
berbeda di tempat yang berbeda di lingkungan gedung yang mengharuskan
murid pindah ruangan-ruangan yang berbeda. Masing-masing pertemuan
terpisah dan mengandung sebuah organisasi sel yang berbeda,
meninggalkan para murid dengan sebuah pandangan yang terkotak-kotak
atas kurikula, kekurangan beberapa model fragmentasi, dengan subyek
tetap diajari secara terpisah dan terlepas satu sama lain adalah
kelas dasar. Dalam situasi ini guru mengatakan “Sekarang tinggalkan
buku matematika mu dan ambil paket IPA mu. Ini adalah waktu kerja
untuk unit IPA”. Jadual harian menunjukkan slot jarak waktu untuk
Matematika, IPA atau IPS. Jarang ada topik dari dua area dikehendaki
berhubungan. Isolasi subyek seperti ini tetap menjadi norma, meskipun
di dalam kelas bimbingan sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
The Fragmented Model (model fragmen) Yaitu model pembelajaran
konvensional yang terpisah secara mata pelajaran atau model
tradisional yang memisahkan secara diskrit masing-masing mata
pelajaran. Pembelajaran fragmented sebagai suatu pendekatan belajar
mengajar suatu mata pelajaran yang utuh tanpa mengaitkan dengan mata
pelajaran lain (Fogarty, 1991). Oleh Forgaty pembelajaran frgamented
disimbolkan dengan sebuah periskop yang artinya memandang satu arah,
fokus yang sempit untuk setiap mata pelajaran. Model fragmen
mempunyai keuntungan dan kekurangan. Keuntungan model fragmen adalah
Siswa mampu menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap
mata pelajaran, sehingga siswa akan ahli dan terampil dalam bidang
tertentu. Kekurangan model fragmen adalah Siswa belajar hanya pada
tempat dan sumber belajar Keterhubungan menjadi tidak jelas dan
terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran. fragmented terjadi jika
seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau
kecakapan tertentu. Yang cara penerapannya dapat dilakukan dengan
lebih memperhatikan segi kebutuhan perkembangan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, (1996).
Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Departemen Pendidikan Tinggi.
Fogarty, Robin.1991. How The Integrated the Curricula.
Arlington Heights, Illionis: Sky Light, pp. xi – xvii
Departemen
PendidikanNasional.,(2006). Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
Mata
Pelajaran IPA Sekolah Dasar. Jakarta
: Depdiknas
Fogarty,
R.,(1991). How
To Integrate The Curricula.
Illinois : IRI/Skylight
Publishing Inc.
www.google.com
Langganan:
Postingan (Atom)